Tes Gaya Komunikasi - Pranikah (Couple Edition) untuk Calon Suami

pasif

agresif

pasif_agresif

asertif

"Oke, nggak apa-apa. Kamu pasti capek banget. Istirahat ya. Kita bisa atur waktu lagi nanti." (sambil merasa sangat kecewa tapi tidak menunjukkannya).

"Kamu tuh selalu gini! Kamu nggak ngehargain waktu aku sama sekali. Aku udah siap-siap dari tadi!"

"Oh, jadi kerjaan lebih penting dari aku ya? Yaudah, bagus." (lalu mendiamkannya seharian).

"Aku kecewa banget karena aku udah nunggu-nunggu kencan ini. Aku ngerti kamu capek, tapi lain kali tolong kabari lebih awal ya."

Saat pasangan membatalkan janji kencan di menit-menit terakhir karena lelah bekerja:

"Aku lihat cucian piring numpuk. Kapan ya kira-kira ada yang mau nyuci?" (berharap ia mengerti sindiran).

"Aku capek banget ngerjain semuanya sendiri. Bisa nggak sih kamu bantu cuci piring sekarang?"

Tidak berkata apa-apa dan mengerjakannya sendiri sambil menghela napas panjang dan membanting-banting piring.

"Sayang, aku butuh bantuanmu. Aku lagi masak, bisa tolong bantu cuci piring yang di wastafel?"

Saat kamu ingin meminta bantuan pasangan untuk mengerjakan tugas rumah tangga:

"Masa sih? Emang sejelek itu ya? Yaudah deh aku ganti." (langsung merasa tidak percaya diri).

"Selera kamu aja yang aneh! Aku suka kok sama baju ini."

"Oh gitu... makasih ya masukannya." (tapi dalam hati berjanji tidak akan pernah meminta pendapatnya lagi).

"Oke, aku hargai pendapatmu. Mungkin ini bukan seleramu, tapi aku merasa nyaman dan percaya diri pakai baju ini."

Saat pasangan memberikan kritik tentang caramu berpakaian:


Kamu diam saja saat diskusi karena tidak ingin memulai pertengkaran. Kamu berpikir, "Yaudah, terserah dia aja."

"Itu ide paling bodoh yang pernah aku denger! Kamu sama sekali nggak mikirin risikonya!"

Kamu setuju di depannya, tapi kemudian mengeluh kepada teman atau keluarga di belakangnya.

"Aku punya beberapa kekhawatiran soal rencana itu. Boleh kita diskusiin bareng untung ruginya? Aku merasa kita perlu pertimbangkan aspek X dan Y."