Tes Ekspektasi Peran (Roles) Pernikahan - Pranikah (Couple Edition) untuk Calon Istri

traditional

partnership

companionate

https://storage.tally.so/bd1cd740-2795-48a6-a658-3d42faef3d01/digital-data-security-protection-hacking_03-Converted-copy.png

Suami memiliki tanggung jawab utama sebagai pencari nafkah, sementara istri fokus pada rumah tangga, meskipun ia boleh bekerja jika mau.

Suami dan istri sama-sama bertanggung jawab secara finansial, dengan kontribusi yang adil dan seimbang sesuai kapasitas masing-masing.

Siapa pun yang lebih menikmati atau lebih berbakat dalam mencari uang boleh lebih fokus di situ, sementara yang lain bisa lebih banyak berkontribusi di area lain

Mengenai kontribusi finansial dalam keluarga, pandangan saya adalah:

Merupakan domain utama istri untuk memastikan rumah terurus dengan baik.

Tugas-tugas ini harus dibagi secara adil, mungkin dengan daftar tugas atau jadwal piket agar beban kerja seimbang.

Dikerjakan secara fleksibel saja; siapa yang sedang punya waktu, energi, atau lebih suka mengerjakannya, dialah yang melakukan.

Saat menghadapi tugas-tugas rumah tangga seperti memasak dan bersih-bersih:

Idealnya, istri yang lebih banyak mengambil peran di rumah untuk fokus pada pengasuhan anak.

Keputusan ini harus didiskusikan secara adil, mungkin dengan mempertimbangkan dampak karier dan finansial bagi keduanya secara seimbang.

Dilihat siapa yang pekerjaannya lebih fleksibel atau siapa yang lebih menikmati peran sebagai orang tua di rumah.

Jika kita memiliki anak dan salah satu harus mengurangi jam kerja:

Setelah berdiskusi, suami memiliki suara akhir sebagai kepala keluarga.

Keputusan baru bisa diambil jika kedua belah pihak sudah 100% setuju (mencapai konsensus).

Kita berdiskusi, namun pada akhirnya lebih percaya pada penilaian pihak yang lebih ahli atau lebih terdampak oleh keputusan tersebut.

Dalam membuat keputusan besar yang memengaruhi keluarga (misal: pindah rumah):

Karier suami menjadi prioritas utama demi stabilitas finansial keluarga.

Karier suami dan istri harus didukung secara setara, dan keputusan besar (seperti resign atau pindah kerja) harus mempertimbangkan dampak pada keduanya secara seimbang.

Kita saling mendukung apa pun passion masing-masing, meskipun itu berarti salah satu tidak bekerja atau memilih jalur non-konvensional.

Mengenai ambisi karier masing-masing setelah menikah:

Istri diharapkan lebih aktif mengambil peran dalam menjaga keharmonisan dengan keluarga suami.

Masing-masing dari kita bertanggung jawab penuh atas hubungan dengan keluarganya sendiri, dan kita bekerja sama untuk acara keluarga besar.

Kita berinteraksi dengan keluarga besar secara santai, yang penting adalah hubungan kita berdua sebagai pasangan.

Dalam menjaga hubungan dengan keluarga besar (mertua, ipar, dll):

Sebaiknya salah satu (biasanya istri) mengalah untuk menjaga kedamaian rumah tangga.

Masalah harus dibicarakan sampai tuntas dan ditemukan solusi yang terasa adil bagi kedua belah pihak, meskipun butuh waktu lama.

Kita bisa setuju untuk tidak setuju (agree to disagree), yang terpenting hubungan kita sebagai sahabat tidak rusak.

Saat terjadi perbedaan pendapat yang sengit:

Suami secara alami lebih sering mengambil inisiatif.

Ini adalah tanggung jawab bersama, siapa pun bisa memulai kapan saja untuk menjaga keintiman.

Keintiman terjadi secara spontan dan alami, tidak perlu dipikirkan atau dijadwalkan siapa yang memulai.

Dalam hal memulai keintiman (baik fisik maupun emosional):

Waktu luang suami dan istri wajar jika dihabiskan secara terpisah sesuai lingkaran sosial atau hobinya masing-masing.

Waktu luang harus dialokasikan secara sadar dan adil antara "waktu berkualitas berdua", "waktu untuk diri sendiri", dan "waktu untuk teman/keluarga".

Tujuan utamanya adalah menghabiskan waktu sebanyak mungkin bersama-sama, melakukan aktivitas apa pun sebagai sahabat.

Bagaimana cara kita idealnya menghabiskan waktu luang?

Suami diharapkan menjadi "wajah" atau perwakilan keluarga, sementara istri mendukung.

Kita harus selalu tampil sebagai tim yang solid dan setara.

Kita bersikap santai saja sebagai dua individu yang datang bersama, tidak perlu terlalu memikirkan citra.